Sabtu, 18 Agustus 2012

Ciri-ciri Gangguan Abnormal


Dengan melihat berbagai macam masalah yang seringkali dialami individu yang tidak jarang juga menjadikan mereka mengalami gangguan psikologis atau disebut juga perilaku abnormal. Perilaku abnormal merupakan perilaku yang menyimpang dari normal. Individu yang mengalami gangguan abnormalitas ada kemungkinan untuk berubah menjadi normal. Gangguan abnormal tidak dapat berubah menjadi normal secara total atau sepenuhnya. oleh karena itu upaya yang dapat dilakukan, yaitu dengan melakukan treatment (terapis psikologis) dan dibantu untuk dapat bersosialisasi agar dapat menjadi invidu yang mandiri (sembuh sosial). Bahkan yang mulanya individu tersebut normal, ada kemugkinan untuk berubah menjadi abnormal jika mereka terlalu banyak melakukan defence mecahnismdengan mereprese dirinya terus menerus. Sehingga individu mengalami frustasi karena titidak bisa mencapai tujuan hidupnya seperti yang inginkan yang kemudian akan menimbulkan stres sehingga individu merasa tertekan dan akhirnya depresi (stres yang berkepanjangan). Semua itu yang kemudian dapat menimbulkan konflik dalam diri yang juga menimbulkan simtom seperti menangis atau berbicara sendiri atau melakukan perilaku bunuh diri. Baik yang commit suicide (hanya baru keinginan bunuh diri) maupun suicide (sudah melakukan bunuh diri).

 Rentang Kontinum : diyakinkan dapat berubah; tidak selalu tetap
Abnormal → Normal ; Normal → Abnormal

Gangguan abnormal tidak selalu negatif  adapula abnormal positif. Contoh, seorang ibu yang tinggal dilingkungan perkampungan tidak suka ngutang atau melakukan kredit untuk membeli barang-barang yang diinginkan. Dia memilih untuk bersabar (tidak muluk-muluk), “ada uang ya beli ga ada uang ya ga beli”. Tetapi tetangga-tetangganya yang sesama ibu-ibu rela ngutang atau kredit untuk membeli barang yang mereka inginkan walaupun mereka tidak mempunyai uang demi mempertahankan gengsi mereka.

Untuk lebih singkat dan jelasnya berikut adalah point-point mengenai ciri-ciri Gangguan Abnormalitas.
Ciri-Ciri Gangguan Abnormal
1.    Disfungsi Psikologis: menjalankan peran/fungsi dalam kehidupan; integrasi aspek kognitif, afektif, konatif/psikomotorik.
Contoh: seorang anak melihat ibunya bertengkar dengan ayahnya dan melihat ibunya dipukul/dianiaya oleh ayahnya dan kemudian kedua orangtuanya bercerai.
·      Aspek kognitif → perspektif anak terhadap ayahnya menjadi negatif, menurutnya ayahnya itu jahat, tidak mempunyai perasaan dan tidak sayang terhadap ibunya. Disekolah anak juga jadi tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar. Sehingga anak jadi malas belajar, sehingga nilai disekolah menurun. Menjadi pendiam disekolah dan tidak percaya diri.
·      Aspek afektif → anak menjadi sedih, khawatir, cemas dan takut apabila melihat ibunya bertengkar dengan ayahnya.
·      Aspek konatif → malas belajar, ingin memukul dan membunuh ayahnya
2.    Distres; Impairment (Hendaya) → menunjukkan pada keadaan “merusak” dirinya baik secara fisik ataupun psikologis.
Secara Fisik → memukul-mukul tangannya ketembok/kekaca hingga berdarah, mengonsumsi narkoba, minuman beralkohol secara berlebihan.
Secara Psikologis → mengurung diri dikamar tidak mau makan, main game online di warnet hingga larut makan bahkan terkadang tidak pulang seharian.
3.    Respon Atipikal (Secara Kultural Tidak Diharapkan) → Reaksi yang TIDAK sesuai dengan keadaan sosio kultural yang berlaku
Teman-temannya mengolok-olok dan menjauhi dirinya karena dia berasal dari keluarga broken home dan karena dia sudah menjadi narapidana karena terlibat kasus narkoba. Ayahnya sudah tidak peduli lagi terhada keadaan ia dan ibunyanya sehingga ayahnya tidak mau  sama sekali menemui  anaknya dan isrinya lagi. Ibunya juga dirawat dirumah sakit jiwa.

Adapula dari sumber lain mengenai kriteria gangguan abnormalitas adalah sebagai berikut:
a.    Abnormalitas menurut  Konsepsi  Statistik
Secara statistik suatu gejala dinyatakan sebagai abnormal bila menyimpang dari mayoritas. Dengan demikian seorang yang jenius sama- sama abnormalnya dengan seorang idiot, seorang yang jujur menjadi abnormal diantara komunitas orang yang tidak jujur.

b.   Abnormal  menurut  Konsepsi  Patologis
Berdasarkan konsepsi ini tingkah laku individu dinyatakan tidak normal bila terdapat simptom-simptom (tanda-tanda) klinis tertentu, misalnya ilusi, halusinasi, obsesi, fobia, dst. Sebaliknya individu yang tingkah lakunya tidak menunjukkan adanya simptom-simptom tersebut adalah individu yang normal.

c.    Abnormal  menurut  Konsepsi Penyesuaian Pribadi
Menurut konsepsi ini seseorang dinyatakan penyesuaiannya baik bila yang bersangkutan mampu menangani setiap masalah yang dihadapinya dengan berhasil. Dan hal itu menunjukkan bahwa dirinya memiliki jiwa yang normal. Tetapi bila dalam menghadapi masalah dirinya menunjukkan kecemasan, kesedihan, ketakutan, dst. yang pada akhirnya masalah tidak terpecahkan, maka dikatakan bahwa penyesuaian pribadinya tidak baik, sehingga dinyatakan jiwanya tidak normal.

d.    Abnormal menurut  Konsepsi Penderitaan/tekanan Pribadi
       Perilaku dianggap abnormal jika hal itu menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi individu.
  •      Tidak semua gangguan (disorder) menyebabkan distress. Misalnya psikopat yang mengancam atau melukai orang lain tanpa menunjukkan suatu rasa bersalah atau kecemasan.
  •       Juga tidak semua penderitaan atau kesakitan merupakan abnormal. Misalnya seseorang yang  sakit karena disuntik.
  •        Kriteria ini bersifat subjektif karena susah untuk menentukan standar tingkat distress seseorang agar dapat diberlakukan secara umum.
 e.   Perilaku berbahaya
       Perilaku yang menimbulkan bahaya bagi orang itu sendiri ataupun orang lain dapat dikatakan abnormal.

 f.   Abnormalitas  menurut  Konsepsi  Sosio-kultural
Menurut konsepsi ini seseorang dinyatakan penyesuaiannya baik bila yang bersangkutan mampu menangani setiap masalah yang dihadapinya dengan berhasil. Dan hal itu menunjukkan bahwa dirinya memiliki jiwa yang normal. Tetapi bila dalam menghadapi maslah dirinya menunjukkan kecemasan, kesedihan, ketakutan, dst. yang pada akhirnya masalah tidak terpecahkan, maka dikatakan bahwa penyesuaian pribadinya tidak baik, sehingga dinyatakan jiwanya tidak normal.

 g.  Abnormalitas menurut  Konsepsi Kematangan  Pribadi
Menurut konsepsi kematangan pribadi, seseorang dinyatakan normal jiwanya bila dirinya telah menunjukkan kematangan pribadinya, yaitu bila dirinya mampu berperilaku sesuai dengan tingkat perkembangannya.

 h.   Disability (tidak stabil)
·      Individu mengalami ketidakmampuan (kesulitan) untuk mencapai tujuan karena abnormalitas yang dideritanya. Misalnya para pemakai narkoba dianggap abnormal karena pemakaian narkoba telah mengakibatkan mereka mengalami kesulitan untuk menjalankan fungsi akademik, sosial atau pekerjaan.

·      Seseorang yang abnormal juga mengalami disability. Misalnya seseorang yang mempunyai gangguan seksual voyeurisme (mendapatkan kepuasan seksual dengan cara mengintip orang lain telanjang atau sedang melakukan hubungan seksual), tidak jelas juga apakah ia mengalami disability dalam masalah seksual.

Menurut Elizabeth B. Hurlock ada tiga ciri perilaku abnormal, yaitu sebagai berikut:
1.  Manic Syndrome
Gejala ini ditandai dengan  ketidakmampuan seseorang dalam mengenali perubahan personality. Ia tidak dapat membedakan mana dirinya ketika ia sedih atau ketika ia sedang bahagia. Selain itu, ketidakmampuan ini pun terlihat dari gejala perubahan fisik maupun usia, tetapi kepribadiannya tidak berkembang. Mereka yang termasuk kedalam individu abnormal sering kali dikuasai oleh halusinasi. Seolah mereka mempunyai dunia sendiri, aktivitas merekapun sangat tidak dimengerti oleh orang-orang biasa. Gejala halusinasi ini kemudian diikuti oleh perlaku lainnya, seperti berbicara sendiri, banyak bicara, over aktif, juga menjadi tidak sabar. Adapun ciri lain dari Manic Syndrom dalam individu abnormal adalah tidak memiliki dorongan seksual. Mereka sama sekali pasif terhadap lawan jenis, bahkan terkadang mereka menganggapnya sebagai individu yang sama.

2. Psychopathic Personality
Dalam gejala Psichopathic Personality, seseorang yang dikatakan abnormal biasanya memiliki ego yang sangat tinggi. Mereka tidak mau tahu (karena memang mereka tidak mengerti) apapun tentang keadaan orang lain, yang terpenting bagi mereka adalah kepuasan terhadap ego.

Saat sedang tertawa dan bahagia, beberapa detik atau menit kemudian tiba-tiba menangis dan bersedih. Mungkin gejala perubahan emosi ini dipengaruhi pula oleh halusinasi. Mereka pun tidak jarang mengekspresikankan perasaan mereka, seperti cinta, marah, bahagia, sedih, atau takut dengan bentuk-bentuk perilaku yang sulit dikendalikan.

3.  Deliquen Personality
Gejala ini ditampilkan dengan sikap pertahanan diri yang sangat kuat. Mereka yang abnormal seringkali mengunci diri dalam lingkungan yang sepi dan sendiri. Mereka seolah tidak ingin ada serangan yang datang terhadap dirinya sehingga mereka selalu mempertahankan diri atau membuat benteng pertahanan terhadap segala hal yang ada.

Gejala lain yang ditunjukkan adalah hiper-sensitif. Mereka dengan sangat cepat mengekspresikan rasa sedih, marah, takut, atau senang dengan hal-hal yang oleh orang normal biasa-biasa saja. Gejala hiper-sensitif inilah yang perlu diperhatikan ketika invidu abnormal berhubungan dengan orang lain, bisa-bisa terjadi pertengkaran karena yang satu tidak mengetahui dan memahami yang lainnya.

Bentuk lain dari Deliquen Personality adalah ketidakmampuan menurut terhadap peraturan yang disebut juga Diciplin Problems. Baik itu masalah kedisplinan yang berkaitan dengan aturan yang di rumah, ataupun di lingkungan masyarakat.

Jumat, 17 Agustus 2012

Etika Pergaulan Remaja dalam Islam

emmm artikel kali ini sekedar re-post aja dari http://assyafieq.blogspot.com isinya SANGAT menarik :D. Sebagai seorang remaja muslim/muslimah kita harus tau bagaimana bergaul yang Islami.Bukan bagaimana bergaul yang 'modern'. yuuuk kita baca selengkapnya :)

 Berbicara tentang remaja selalu mendapat tanggapan yang beraneka ragam. Sayangnya, sekarang ini kesan yang ada dalam benak masyarakat justru cenderung kebanyakan negatif. Dimulai dari perkelahian antar pelajar, pornografi, kebut-kebutan, tindakan kriminal seperti pencurian dan perampasan barang orang lain, pengedaran dan pesta obat-obat terlarang, bahkan yang sekarang lagi heboh adalah dampak pergaulan bebas yang semakin mengkhawatirkan.

Apalagi sekarang terpaan media informasi di abad millennium ini semakin merambah dengan cepat. Di daerah yang tidak diduga sekalipun bahkan terpencil ada saja tempat untuk pemutaran film-film porno. Rental VCD bertebaran di setiap tempat, belum lagi media cetak yang demikian bebas mengumbar informasi sensual dan kemesuman Satu masalah yang perlu mendapat perhatian serius adalah bebasnya hubungan antar jenis diantara pemuda yang nantinya menjadi tonggak pembaharuan. Islam sangat memperhatikan masalah ini dan banyak memberikan rambu-rambu untuk bisa berhati-hati dalam melewati masa muda. Suatu masa yang akan ditanya Allah di hari kiamat diantara empat masa kehidupan di dunia ini.

 Islam telah mengatur etika pergaulan remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah :

 1. Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurot demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurot merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada lawan jenis agar tidak boleh kepada jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta menimbulkan fitnah. Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan aurat bagi wanita yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan. Di samping aurat, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang.

2. Menjauhi perbuatan zina
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada gilirannya akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 32:
“Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”
Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina, islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut :
1.)Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga adalah syetan, mula-mula saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu syetan.
2.)Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang dilarang dalam islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah dilarang.

Tata Cara Pergaulan Remaja
Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja. Ajaran islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi :
a. Mengucapkan Salam 
Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim, ucapan salam adalah do’a. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan teman tersebut.

 b. Meminta Izin 
Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik teman apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita harus meminta izin terlebih dahulu

 c. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda 
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus menyayangi kepada adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting adalah memberikan tuntunan dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih sayang.

 d. Bersikap santun dan tidak sombong 
Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat ditekankan agar teman bisa merasa nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam islam bahkan sombong merupakan sifat tercela yang dibenci Allah.

e. Berbicara dengan perkataan yang sopan 
Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang bermanfaat, dengan suara yang lembut, dengan gaya yang wajar .

 f. Tidak boleh saling menghina 
Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam pergaulan sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.

 g. Tak boleh saling membenci dan iri hati
Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan penyakit hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.

 h. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat remaja harus membagi waktunya efisien mungkin, dengan cara membagi waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.

 i. Mengajak untuk berbuat kebaikan 
Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman. Demikian beberapa tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai moral dan ajaran islam. Tata cara tersebut hendaknya dijadikan pedoman bagi remaja dalam bergaul dengan teman-temannya.Mudah-mudahan ini bisa kita jadikan renungan atau muhasabah

Sabtu, 21 Januari 2012

Unforgetable Moment :)

Rasanya baru kemarin aku pergi dengan seragam putih-biru melangkah ke gerbang sekolah itu mencatat semua persyaratan masuk ke sekolah favorit itu.
Rasanya baru kemarin aku mengikuti MOS dengan rambut yang-oh-mengenaskan-sekali dikucir 5.
Rasanya baru kemarin aku pergi membeli seragam putih-abu2 ku yang pertama.
Rasanya rasanya rasanya rasanya.......

Jumat, 20 Januari 2012

Fakta Lain dari Ahli...

Lagi-lagi posting tentang golongan darahku, darah B :D
Ada beberapa fakta lagi niih tentang golongan darah B, tapi ini dari beberapa ahli ..

Cekidoot :DD

Untuk mengetahui karakteristik yang dimiliki orang bergolongan darah B, mari kita simak pendapat Toshitaka Nomi dan Holy Setyowati Sie (2009):

1. Punya banyak sekali ide, sangat tertarik pada sesuatu.

2. Cepat dalam mengambil keputusan.

3. Memiliki pemikiran yang fleksibel.