Minggu, 15 Januari 2012

Kentang dan Dendam

Kisah ini aku dengar dari temanku, Suci, saat aku mempunyai masalah dengan seseorang.. Kedengarannya mungkin kekanak-kanakan kalau cara temanku membuka logikaku dengan sebuah cerita... Tapi memang hanya dia yang melakukannya jika aku emosi dan aku menyukai caranya :)

Jadi inilah kisahnya....

Pada suatu hari seorang guru yang bijaksana menyuruh murid-muridnya membawa kentang ke dalam kelas. Jumlahnya tidak beliau batasi. Lalu, murid-murid tersebut disuruh menuliskan nama orang yang mereka benci pada kentang tersebut.. Terserah mereka mau menuliskan seberapa banyak nama orang yang mereka benci pada kentang tersebut...
Ada yang membuat 5 buah kentang, 10 kentang, bahkan ada yang tidak sama sekali.
Lalu, guru bijaksana itu berkata, "Sekarang tugas kalian adalah bawa kentang itu kemanapun kalian pergi, bahkan ke dalam kamar mandi sekalipun atau saat kalian tidur. Bawa kentang itu bersama kalian selama 7 hari dan jangan dibuang. Kalian mengerti ?"
"Ya, Pak!" Seru murid-muridnya..

Sehari-dua hari mereka melakukannya dengan biasa saja... Namun, memasuki hari ke 3 dan ke 4, murid-murid guru tersebut mulai merasa terganggu.. Hari ke 5 aroma tak sedap mulai tercium dari kentang-kentang tersebut, ada murid yang tak sanggup melanggar tugas dari guru tersebut, mereka membuang kentang-kentang yang dibawanya...

Pada hari ke-7, sang guru memeriksa kentang-kentang yang dibawa murid-muridnya... Saat mengetahui banyak murid yang membuang kentang-kentangnya, guru itu bertanya "Mengapa kalian membuang kentang-kentang kalian?". Seorang murid menjawab, "kami merasa terganggu, Pak. Sangat berat membawa kentang itu kemanapun kami pergi, bahkan ada yang sudah busuk. Sungguh tak sedap baunya!!".

Guru bijaksana itu lalu tersenyum sambil berkata, "Seperti itulah kalau kalian menyimpan dendam. Tak enak bukan rasanya?? Beban yang kalian pikul akan terasa berat, mau apa saja tak enak karena terganggu. Apa yang terjadi saat kentang itu kalian buang?? Sungguh sangat melegakan! Begitu pula dengan dendam, jika dendam atau amarah kalian dengan orang-orang yang kalian benci sudah selesai, kalian akan merasa sangat lega... Jika kalian masih membenci orang saatnya kalian saling memaafkan. Bukankah hidup penuh cinta dan kasih itu sangat menyenangkan??"
Murid-murid guru bijaksana itu lalu mengerti... Dan mereka saling meminta maaf pada orang-orang yang mereka benci...

Saat kita menyimpan dan memendam kemarahan, dendam, maka sebenarnya kita sedang membawa kebusukan dihati kita. Akan ada perasaan berat, tertekan, juga kegalauan menyelimuti hati kita. Dan ini adalah suatu penyakit
Segala sesuatu yang busuk, jika tidak segera dibuang, maka pada saatnya nanti akan dibuang beserta wadahnya. Begitu pula dengan kita, jika kebencian itu tidak segera dibuang dari hati kita, maka kitalah yang akan dipinggirkan dari sekeliling kita.
Mungkin kita berpikir, memaafkan adalah hadiah bagi orang yang kita beri maaf. Namun, harus kita sadari, bahwa pemberian itu, adalah juga hadiah buat diri kita sendiri. Hadiah untuk sebuah kebebasan.
Kebebasan dari rasa tertekan, rasa dendam, rasa amarah, dan kedekilan hati. 

Bukankah hidup penuh cinta dan kasih itu sangat menyenangkan ??? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar